Sabtu, 26 September 2020

TUGAS PTIK PERTEMUAN 2 | Etiket atau Pelanggaran berinternet | Proses Professional

Nama                   : Fittia Nurisma (11181145)

Kelas                   : 11.5B.01

Program Studi   : Sistem Informasi Akuntansi 


1. Berikan contoh etiket atau pelanggaran berinteraksi yang anda ketahui dalam :

    - Berkirim surat melalui e-mail

    - Berbicara melalui chatting

 Contoh pelanggaran berinternet dalam berkirim surat melalui e-mail :

1. Email Spam

Spamming adalah pengiriman email secara berulang-ulang dengan topik berbeda atau sama. Orang yang menerima spam ini akan jengkel, karena bisanya isinya menawarkan informasi, produk atau jasa yang sebenarnya tidak kita butuhkan.

    2.  Email bomb

Adalah suatu cara untuk membuat server menjadi down. Email bomb ini dilakukan dengan cara mengirimkan suatu email secara serempak dan dalam jumlah dan isi yang sama.
Email bomb ini menggunakan kode-kode program yang menggunakan statement looping/perulangan sehingga email yang seharusnya dikirim sekali, menjadi dikirim berkali-kali sehingga mengakibatkan downnya server tersebut.

    3.  Email Porno

Menyebarkan materi dan bahasa yang bersifat pornografi dan tidak etis. Merupakan suatu pelanggaran terhadap etika dalam berinternet serta sudah melanggar norma agama.

    4.  Penyebaran Virus Melalui Attach File

Sudah mulai berkurang karena adanya fasilitas scanning virus melalui attach file. Tapi ini bisa saja terjadi karena tidak semua antivirus bisa mendeteksi jutaan virus yang sudah beredar ini. Hal ini tentu saja melanggar etika karena telah menyebarkan virus melalui media email.

    5.  Membuat Sebuah Informasi yang Bersifat Provokatif

Misalnya kepada sekelompok orang dikarenakan kepentingan tertentu oleh provokator

    6.  Menyiarkan Ulang Tulisan Tanpa Mendapat Ijin

Menyiarkan ulang tulisan atau media apapun yang belum mendapat izin dari orang atau lembaga yang memiliki hak penerbitan yang sah.

Contoh pelanggaran berinternet dalam berbicara melalui chatting :

    1.  Menyiarkan Ulang Tulisan Tanpa Mendapat Ijin

Menyiarkan ulang tulisan atau media apapun yang belum mendapat izin dari orang atau lembaga yang memiliki hak penerbitan yang sah.

    2.  Penulisan Kalimat Menggunakan Huruf Kapital.

Karena penggunaan karakter huruf bisa dianalogikan dengan suasana hati sipenulis. Huruf kapital mencerminkan penulis yang sedang emosi, marah atau berteriak. Namun ada kalanya huruf kapital dapat digunakan untuk memberi penegasan maksud. Tetapi yang harus dicatat, penggunaan penegasan maksud ini secukupnya saja, satu-dua kata dan jangan sampai seluruh kalimat/paragraf.

    3.  Merusak Nama Baik

Seperti halnya menggunakan kata-kata yang tidak senonoh (tidak sopan) serta mengancam, melecehkan atau menghina orang lain.

    4.  Menyarankan Tindakan Melanggar Hukum

Seperti berdiskusi yang mengarahkan pada tindakan melanggar hukum. Misalnya korupsi, untuk kepentingan pribadi maupun kelompok.

    5.  Menyebarkan Hal-hal yang Berbau Kekerasan

Seperti memberikan informasi yang bersifat kekerasan yang takutnya malah menjadi contoh bagi orang lain untuk melakukanya juga.


2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “proses professional” dalam mengukur sebuah professionalisme

        Proses professional adalah suatu proses menuju kepada perwujudan dan peningkatan profesi dalam mencapai suatu kriteria yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Misalnya seorang guru, mereka dituntut memvalidasi ilmunya, baik melalui belajar sendiri maupun melalui program pembinaan dan pengembangan yang dilembagakan oleh pemerintah atau masyarakat. Pembinaan merupakan upaya peningkatan professionalisme guru yang dapat dilakukan melalui kegiatan seminar, pelatihan dan Pendidikan. Pembinaan guru dilakukan dalam kerangka pembinaan profesi dan karir. Pembinaan profesi guru meliputi pembinaan kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi professional dan kompetensi sosial. Pembinaan karir sebagaimana dimaksud meliputi penugasan, kenaikan pangkat dan promosi.

Untuk mengukur sebuah profesionalisme, tentunya perlu diketahui terlebih dahulu standart professional. Secara teoritis menurut Gilley dan Eggland (1989), standart professional dapat diketahui dengan 4 perspektif pendekatan, yaitu :

a. Pendekatan berorientasi filosofis

b. Pendekatan perkembangan bertahap

c. Pendekatan berorientasi karakteristik

d. Pendekatan berorientasi non-tradisional