Sabtu, 10 Oktober 2020

NEW DIGITAL TEKNOLOGIES

Big Data


Big data adalah kumpulan data yang lebih besar dan lebih kompleks, terutama dari sumber data baru.Set data ini sangat banyak sehingga software pemrosesan data tradisional tidak dapat mengelolanya. Namun, sejumlah besar data ini dapat digunakan untuk mengatasi masalah bisnis yang sebelumnya tidak dapat Anda tangani.

Salah satu penjelasan paling mudah dimengerti tentang big data adalah pengumpulan dan penggunaan informasi dari berbagai sumber untuk membuat keputusan yang lebih baik. Big data bisa dibilang sebagai sebuah konsep tentang kemampuan kita untuk mengumpulkan, menganalisa, dan mengerti jumlah data yang cukup besar yang datang setiap harinya.

Kemudian, Mc Kinsey Global Institute (MGI), dalam laporannya yang dirilis pada Mei 2011, mendefinisikan bahwa big data adalah data yang sudah sangat sulit untuk dikoleksi, disimpan, dikelola maupun dianalisa dengan menggunakan sistem database biasa karena volumenya yang terus berlipat. Tentu saja definisi ini masih sangat relatif, tidak mendeskripsikan secara eksplisit sebesar apa big data itu. Tetapi, untuk saat sekarang ini, data dengan volume puluhan terabyte hingga beberapa petabyte kelihatannya dapat memenuhi definis MGI tersebut. big data sendiri memiliki hukum 3V, yaitu:

Volume. Ukuran data memang penting. Sesuai dengan namanya, Anda perlu memproses volume data yang cukup besar untuk big data.

Velocity. Velocity disini adalah kecepatan yang sangat cepat di mana data diterima dan (mungkin) langsung digunakan. Biasanya, kecepatan tertinggi aliran data langsung ke memori dibandingkan yang ditulis ke disk. Beberapa smart devices yang menggunakan internet beroperasi dalam waktu nyata atau mendekati waktu nyata dan akan memerlukan evaluasi dan tindakan secara real-time.

Variety. Variety yang dimaksud disini adalah berbagai jenis data yang tersedia. Jenis data tradisional biasanya lebih terstruktur. Dengan semakin berkembangnya big data, ada juga data yang belum terstruktur. Data yang belum terstrukur atau semi terstruktur seperti text, audio, dan video memerlukan waktu untuk diproses agar Anda bisa tahu arti dari data-data ini.

Selain ketiga V di atas, ada dua V lain juga sering disebut-sebut: Value (nilai) dan Veracity (kejujuran).

Sejarah Big Data

Mengenai peran big data ini berawal dari sejarah munculnya big data yang dimulai dari kesadaran atas jumlah data yang sangat banyak dari beberapa sumber seperti YouTube, Facebook dan beberapa layanan online lainnya. Pada tahun yang sama yaitu 2005 tersebut beberapa open-source seperti Hadoop dan NoSQL juga mulai mengembangkan analisa data.

Adanya perkembangan ini ternyata memberikan pengaruh yang begitu besar atas perkembangan big data tersebut. Hal ini disebabkan oleh perananya dalam membuat sebuah data yang sangat besar, murah dan juga mudah untuk disimpan. Hingga pada saat itu, tanpa mengabaikan peran big data, volume big data mengalami suatu peningkatan yang signifikan.

Seiring dengan perkembangan zaman, masih berkaitan dengan peran big data, muncullah Internet of Things (IoT) yang terhubung pada internet. Atas adanya hal itu, banyak produsen yang melakukan tindakan pengumpulan data dengan memanfaatkan peranan konsumen demi menemukan kinerja produk tersebut di lapangan.


Gambaran Umum Big Data



Beberapa elemen penting dalam big data diantaranya:  

·         Data (Facts, a description of the World)

·         Information (Captured Data and Knowledge): Merekam atau mengambil Data dan Knowledge pada satu waktu tertentu (at a single point). Sedangkan Data dan Knowledge dapat terus berubah dan bertambah dari waktu ke waktu.

·         Knowledge (Our personal map/model of the world): apa yang kita ketahui (not the real world itself) Anda saat ini tidak dapat menyimpan pengetahuan dalam diri anda dalam apa pun selain otak, dan untuk membangun pengetahuan perlu informasi dan data.

Cara Kerja Big Data

  1. Integrasi Data

Dibandingkan dengan data-data yang masih tradisional yang bisa ditangani dengan cara “ETL” alias extract transform and load, cara pengolahan big data jauh lebih rumit dari itu. Alasannya karena big data terdiri dari sekumpulan input yang berbeda-beda dan harus diproses sebelum benar-benar bisa diolah. Misalnya kamu bisa mengumpulkan data berupa komentar konsumen di ruang publik, data foto-foto konsumen dengan produkmu di media sosial, atau bahkan traffic di laman website dan media sosialmu. Setelah memproses dan membuat format yang seragam itulah baru kamu bisa menyodorkan data tersebut kepada analis bisnismu.

  1. Manage

Untuk bisa me-manage data dengan benar, faktor terpenting yang tidak bisa kamu lupakan adalah caramu menyimpan data tersebut. Pilihannya memang sangat banyak, tapi bagi kamu yang memiliki dana terbatas tentu cloud storage merupakan salah satu solusinya.

  1. Analisis Data

Investasimu yang besar untuk mengumpulkan dan me-manage data baru bisa terbayarkan apabila kamu bisa melakukan analisis big data. Sayangnya seperti yang telah kami jelaskan di awal, software-software olah data tradisional tidak akan mampu mengolah big data yang begitu besar dan kompleks. Kamu harus bisa membuat pemodelan data menggunakan machine learning dan artificial intelligence sehingga bisa dianalisis dengan baik. Bila data sudah dianalisis, percayalah kamu akan menemukan banyak input, insight, dan penemuan baru yang bisa kamu manfaatkan untuk kemajuan perusahaanmu. Peran big data di era modern yang sangat signifikan.

Kecerdasan Buatan


Kecerdasan buatan adalah kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atau bisa disebut juga Artificial Intelligence atau disingkat AI, didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan kecerdasan buatan sebagai “kemampuan sistem untuk menafsirkan data eksternal dengan benar, untuk belajar dari data tersebut, dan menggunakan pembelajaran tersebut guna mencapai tujuan dan tugas tertentu melalui adaptasi yang fleksibel”. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan computer (games), logika fuzzy, jaringan saraf tiruan dan robotika.

Beberapa ahli mendefinisikan arti dari AI tersebut.

  • John McCarthy (1956)

Artificial Intelligence adalah aktivitas yang dilakukan manusia untuk membuat sebuah teknologi agar memiliki fungsi dan perilaku seperti halnya manusia.

  • Herbert Simon (1987)

Artificial Intelligence adalah sebuah media untuk melakukan penelitian pada pemrograman komputer untuk melakukan suatu kegiatan yang menurut manusia cerdas.

  • Rich dan Knight (1991)

Article Intelligence adalah suatu ilmu tentang cara agar komputer dapat melakukan kegiatan yang manusia dapat lakukan lebih baik.

Ada delapan definisi yang diajukan oleh para ahli Kecerdasan Buatan yang disajikan dalam 4 aspek kategori yaitu :

Ø  Kategori Berpikir Manusiawi

·         “Adalah upaya baru yang menyenangkan untuk membuat komputer berpikir ... mesin-mesin bekerja dengan pikiran, dalam arti sepenuhnya dan harafiah.”  (Haugeland, 1985)

·         “Adalah otomatisasi aktivitas-aktivitas yang terkait dengan pikiran manusia, yaitu aktivitas-aktivitas seperti aktivitas pengambilan keputusan, pemecahan masalah, belajar ...” (Bellman, 1978)

 

Ø  Kategori Bertindak Manusiawi

·         “Adalah seni membuat mesin-mesin yang melakukan fungsi-fungsi yang memerlukan kecerdasan (intelligence) bila dilakukan oleh manusia.” (Kurzweil, 1990)

·         “Adalah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal dimana saat ini, orang masih lebih unggul.” (Rich and Knight, 1991)

 

Ø  Kategori Berpikir Rasional

·         “Adalah studi tentang kemampuan-kemampuan mental melalui penggunaan model-model komputasional.” (Charniak and McDermott, 1985)

·         “Adalah studi tentang komputasi yang memungkinkannya untuk memahami, menalar, dan bertindak.” (Winston, 1992)

 

Ø  Kategori Bertindak Rasional

·         “Kecerdasan Komputasi adalah studi tentang desain/rancangan tentang agen-agen (benda-benda) yang cerdas.” (Poole et al, 1998)

·         “AI ... adalah terkait dengan perilaku cerdas dalam berbagai artefak (benda-benda buatan manusia).” (Nilsson, 1998)

 

Sejarah Artificial Intelligence

  • Program kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence pertama kali dicetuskan pada tahun 1951an. Tidak bisa dipungkiri bahwa di tahun tersebut memang sedang gencar-gencarnya pembuatan cikal bakal, konsep, hingga teknologi berbasis AI. Dan, AI sendiri pertama kali digunakan di University of Manchester untuk menjalankan sebuah mesin bernama Ferranti Mark 1.
  • Beberapa waktu kemudian, Christopher Strachey melanjutkan konsep kecerdasan buatan untuk menjalankan sebuah permainan catur, dimana bidak catur tersebut dapat berjalan secara otomatis dan mampu bermain melawan manusia sungguhan. Pada saat itu konsep papan catur Christopher Strachey disambut hangat oleh pemain catur seluruh dunia, sebab mereka masih bisa bermain catur walau hanya seorang diri.
  • Berlanjut pada tahun 1956, kecerdasan buatan tidak hanya dibuat untuk memudahkan bermain catur saja. Melainkan pada saat konferensi pertamanya, John McCharty menamai algoritma teknologi tersebut dengan sebutan “Artificial Intelligence”. Istilah tersebut masih digunakan hingga sekarang oleh para pakar teknologi.
  • Terakhir, konsep dan teknologi kecerdasan buatan disempurnakan oleh seorang ahli yang namanya masih diingat sampai sekarang sebagai seorang pakar kecerdasan buatan, yaitu Alan Turin. Pada saat itu, Alan Turin meneliti dan menguji coba algoritma AI yang diberi nama dengan “Turing Test”. Hingga seiring berkembangnya waktu, konsep teknologi AI banyak digunakan di berbagai teknologi baik itu multimedia, search engine, dan masih banyak lainnya. Rasanya itulah sekilas mengenai sejarah AI yang diramalkan akan membuat kemajuan teknologi dengan sangat luar biasa.

Secara garis besar sebuah kecerdasan buatan dapat melakukan salah satu dari keempat faktor berikut.

1.         Acting humanly, sistem yang dapat bertindak layaknya manusia.

2.         Thinking humanly, sistem yang bisa berpikir seperti halnya manusia.

3.         Think rationally, sistem yang mampu berpikir secara rasional.

4.         Act rationally, sistem yang mampu bertindak secara rasional.

Secara garis besar sebuah kecerdasan buatan dapat melakukan salah satu dari keempat faktor berikut.

  1. Acting humanly, sistem yang dapat bertindak layaknya manusia.
  2. Thinking humanly, sistem yang bisa berpikir seperti halnya manusia.
  3. Think rationally, sistem yang mampu berpikir secara rasional.
  4. Act rationally, sistem yang mampu bertindak secara rasional.

 

Pengertian AI dapat ditinjau dari dua pendekatan

1. Pendekatan Ilmiah (a scientific Approach)

Pendekatan dasar ilmiah timbul sebelum invansi kekomputer, ini tidak sama dengan kasus mesin uap, dan dapat diatasi dengan perkembangan teknologi lanjutan. Mereka tidak mengakibatkan tingkatan pada konsep.

2. Pendekatan Teknik (an Enginnering Approach)

Usaha untuk menhindari difinisi AI, tetapi ingin mengatasi atau memecahkan persoalan-persoalan dunia nyata (real world problem)

Sudut Pandang AI

Terdapat beberapa pengertian kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam berbagai sudut pandang, antara lain :

Sudut pandang penelitian

Kecerdasan buatan adalah suatu studi yang membuat komputer bisa melakukan seuatu sebaik apa yang dilakukan manusia.

Sudut pandang pemrograman atau programming

Kecerdasan buatan ialah suatu hal yang di dalamnya terdapat studi tentang pemrograman simbolik, proses pencarian atau search, dan pemecahan masalah.

Sudut pandang bisnis

Kecerdasan buatan merupakan suatu kumpulan peralatan yang bersifat sangat powerfull atau kuat dan metodologis dalam menyelesaikan berbagai macam permasalahan bisnis.

Sudut Pandang Kecerdasan

Kecerdasan buatan mampu membuat mesin menjadi cerdas (berbuat seperti yang dilakukan manusia)

Jenis Kecerdasan Buatan

Artificial Intelligence tidak hanya berbentuk robot yang dapat menyerupai manusia. Pada umumnya terdapat 3 jenis teknologi yang digolongkan menjadi sebuah Artificial Intelligence, yaitu.

1. Symbol-manipulating AI

Bentuk Artificial Intelligence jenis ini bekerja dengan simbol yang abstrak. Bentuk dari eksperimen jenis AI ini dapat dikatakan paling banyak jika dibandingkan dengan jenis AI lainnya. Bentuk eksperimennya adalah manusia akan disusun kembali dengan tingkat yang bersifat hierarki dan logis.

2. Neural AI

Jenis Neural AI ini telah populer di sejak akhir tahun 1980-an di sebagian besar ilmuwan komputer. Dengan menggunakan jenis AI ini, pengetahuan nantinya tidak akan dimunculkan melalui simbol, tetapi akan dimunculkan melalui sebuah otak buatan. Pengetahuan yang telah terkumpul akan dibagi menjadi neuron dan setelah itu akan dikoneksikan menjadi beberapa kelompok.

3. Neural Networks

Jenis dari Neural Network bekerja dengan lapisan yang saling terhubung melalui simulasi. Pada bagian atas lapisan adalah lapisan input yang dapat berfungsi sebagai sensor. Sensor ini dapat berguna sebagai penerima informasi yang nantinya akan diproses ke sistem. Di bagian paling bawah pada neural networks terdapat lapisan output yang memiliki jumlah neuron sangat sedikit.

Contoh Kecerdasan Buatan

Kecerdasan buatan atau AI ini telah banyak diterapkan di berbagai bidang seperti industri, medis, pendidikan, bisnis bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini beberapa contoh dari penerapan AI yang biasa kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

·         Mesin Pencari Google

Google telah menyematkan algoritma AI atau kecerdasan buatan sehingga apa yang dicari banyak orang bisa tepat sasaran, dalam artian sesuai dengan apa yang kita pikirkan. Sehingga tidak heran selama ini Google menjadi mesin pencari terbaik di dunia, dan paling banyak digunakan oleh mayoritas masyarakat.

Konsep kecerdasan buatan yang disematkan pada teknologi ini yakni mesin pencari mampu secara otomatis merayapi seluruh link dari sebuah situs. Hebatnya lagi Google juga mampu membaca karakteristik penggunanya, terutama hal-hal yang dicari oleh pengguna. Google mampu menyajikan data yang memang tepat.

·         Siri

Siri yang merupakan sebuah program cerdas pada ponsel iPhone berfungsi untuk melayani pemiliknya. Lebih tepatnya Siri bisa dibilang sebagai asisten virtual cerdas yang serba bisa dalam melayani pemiliknya untuk mengoperasikan smartphone. Dari hal sederhana hingga yang cukup sulit, seperti mengirim pesan, menemukan informasi, mencari petunjuk arah, melakukan panggilan suara, membuka aplikasi, dan masih banyak lainnya. Siri dapat melakukan itu untuk membantu anda.

·         Tesla Smart Car

Nyatanya konsep teknologi buatan tidak hanya diterapkan pada aplikasi dan perangkat smartphone saja, akan tetapi juga mulai dicoba untuk membuat mobil pintar (Smart car). Contohnya adalah mobil tesla, yang mana mobil ini mampu beroperasi sendiri meskipun tidak ada sopir di belakang kemudi. Bahkan lebih hebatnya lagi mobil tesla memiliki kemampuan prediktif yang luar biasa sehingga potensi kemungkinan terjadinya kecelakaan sangat kecil sekali.

·         DeepFace Facebook

Salah satu contoh dari AI adalah teknologi DeepFace yang dimiliki oleh Facebook. AI ini berfungsi untuk mengenali wajah orang yang ada pada postingan foto. Dengan teknologi ini, kamu tidak perlu lagi menandai seseorang yang ada pada foto secara manual, karena AI ini yang akan melakukannya.

·         Rekomendasi E-Commerce

Konsep penerapan AI yang sering kamu jumpai salah satunya adalah rekomendasi produk pada e-commerce. Mungkin kamu pernah berbelanja di salah satu e-commerce dan ketika kamu berbelanja ada produk-produk yang direkomendasikan untukmu. Produk yang direkomendasikan tersebut bukan dari seseorang yang memprediksi kira-kira kamu beli apa ya? Produk rekomendasi tersebut merupakan hasil dari proses AI.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar