Big Data
Big
data adalah kumpulan data yang lebih besar dan lebih kompleks, terutama dari
sumber data baru.Set data ini sangat banyak sehingga software pemrosesan data
tradisional tidak dapat mengelolanya. Namun, sejumlah besar data ini dapat
digunakan untuk mengatasi masalah bisnis yang sebelumnya tidak dapat Anda
tangani.
Salah
satu penjelasan paling mudah dimengerti tentang big data adalah pengumpulan dan
penggunaan informasi dari berbagai sumber untuk membuat keputusan yang lebih
baik. Big data bisa dibilang sebagai sebuah konsep tentang kemampuan kita untuk
mengumpulkan, menganalisa, dan mengerti jumlah data yang cukup besar yang
datang setiap harinya.
Kemudian, Mc Kinsey Global Institute (MGI),
dalam laporannya yang dirilis pada Mei 2011, mendefinisikan bahwa big data
adalah data yang sudah sangat sulit untuk dikoleksi, disimpan, dikelola maupun
dianalisa dengan menggunakan sistem database biasa karena volumenya yang terus
berlipat. Tentu saja definisi ini masih sangat relatif, tidak mendeskripsikan
secara eksplisit sebesar apa big data itu. Tetapi, untuk saat sekarang ini,
data dengan volume puluhan terabyte hingga beberapa petabyte kelihatannya dapat
memenuhi definis MGI tersebut. big data sendiri memiliki hukum 3V, yaitu:
Volume. Ukuran
data memang penting. Sesuai dengan namanya, Anda perlu memproses volume data
yang cukup besar untuk big data.
Velocity. Velocity
disini adalah kecepatan yang sangat cepat di mana data diterima dan (mungkin)
langsung digunakan. Biasanya, kecepatan tertinggi aliran data langsung ke
memori dibandingkan yang ditulis ke disk. Beberapa smart devices yang
menggunakan internet beroperasi dalam waktu nyata atau mendekati waktu nyata
dan akan memerlukan evaluasi dan tindakan secara real-time.
Variety. Variety
yang dimaksud disini adalah berbagai jenis data yang tersedia. Jenis data
tradisional biasanya lebih terstruktur. Dengan semakin berkembangnya big data,
ada juga data yang belum terstruktur. Data yang belum terstrukur atau semi
terstruktur seperti text, audio, dan video memerlukan waktu untuk diproses agar
Anda bisa tahu arti dari data-data ini.
Selain
ketiga V di atas, ada dua V lain juga sering disebut-sebut: Value (nilai)
dan Veracity (kejujuran).
Sejarah Big Data
Mengenai
peran big data ini berawal dari sejarah munculnya big data yang dimulai dari
kesadaran atas jumlah data yang sangat banyak dari beberapa sumber seperti
YouTube, Facebook dan beberapa layanan online lainnya. Pada tahun yang sama
yaitu 2005 tersebut beberapa open-source seperti Hadoop dan NoSQL juga mulai
mengembangkan analisa data.
Adanya
perkembangan ini ternyata memberikan pengaruh yang begitu besar atas
perkembangan big data tersebut. Hal ini disebabkan oleh perananya dalam membuat
sebuah data yang sangat besar, murah dan juga mudah untuk disimpan. Hingga pada
saat itu, tanpa mengabaikan peran big data, volume big data mengalami suatu
peningkatan yang signifikan.
Seiring dengan perkembangan zaman, masih berkaitan dengan peran big data, muncullah Internet of Things (IoT) yang terhubung pada internet. Atas adanya hal itu, banyak produsen yang melakukan tindakan pengumpulan data dengan memanfaatkan peranan konsumen demi menemukan kinerja produk tersebut di lapangan.
Beberapa elemen penting dalam big data
diantaranya:
·
Data
(Facts, a description of the World)
·
Information
(Captured Data and Knowledge): Merekam atau mengambil Data dan Knowledge pada
satu waktu tertentu (at a single point). Sedangkan Data dan Knowledge dapat
terus berubah dan bertambah dari waktu ke waktu.
·
Knowledge
(Our personal map/model of the world): apa yang kita ketahui (not the real
world itself) Anda saat ini tidak dapat menyimpan pengetahuan dalam diri anda
dalam apa pun selain otak, dan untuk membangun pengetahuan perlu informasi dan
data.
Cara Kerja Big Data
- Integrasi Data
Dibandingkan
dengan data-data yang masih tradisional yang bisa ditangani dengan cara “ETL”
alias extract transform and load, cara pengolahan big data jauh lebih rumit dari
itu. Alasannya karena big data terdiri dari sekumpulan input yang
berbeda-beda dan harus diproses sebelum benar-benar bisa diolah. Misalnya kamu
bisa mengumpulkan data berupa komentar konsumen di ruang publik, data foto-foto
konsumen dengan produkmu di media sosial, atau bahkan traffic di laman website
dan media sosialmu. Setelah memproses dan membuat format yang seragam itulah
baru kamu bisa menyodorkan data tersebut kepada analis bisnismu.
- Manage
Untuk
bisa me-manage data dengan benar, faktor terpenting yang tidak bisa kamu
lupakan adalah caramu menyimpan data tersebut. Pilihannya memang sangat banyak,
tapi bagi kamu yang memiliki dana terbatas tentu cloud storage merupakan salah
satu solusinya.
- Analisis Data
Investasimu
yang besar untuk mengumpulkan dan me-manage data baru bisa terbayarkan apabila
kamu bisa melakukan analisis big data. Sayangnya seperti yang telah kami
jelaskan di awal, software-software olah data tradisional tidak akan mampu
mengolah big data yang begitu besar dan kompleks. Kamu harus bisa membuat
pemodelan data menggunakan machine learning dan artificial intelligence
sehingga bisa dianalisis dengan baik. Bila data sudah dianalisis,
percayalah kamu akan menemukan banyak input, insight, dan penemuan baru yang
bisa kamu manfaatkan untuk kemajuan perusahaanmu. Peran big data di era
modern yang sangat signifikan.
Kecerdasan Buatan
Kecerdasan
buatan adalah kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu
sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atau bisa disebut juga Artificial
Intelligence atau disingkat AI, didefinisikan sebagai
kecerdasan entitas ilmiah. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan
kecerdasan buatan sebagai “kemampuan sistem untuk menafsirkan data eksternal
dengan benar, untuk belajar dari data tersebut, dan menggunakan pembelajaran
tersebut guna mencapai tujuan dan tugas tertentu melalui adaptasi yang
fleksibel”.
Sistem
seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke
dalam suatu mesin (komputer)
agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang
yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan computer (games), logika
fuzzy, jaringan saraf tiruan dan robotika.
Beberapa
ahli mendefinisikan arti dari AI tersebut.
- John McCarthy (1956)
Artificial
Intelligence adalah aktivitas yang dilakukan manusia untuk membuat sebuah
teknologi agar memiliki fungsi dan perilaku seperti halnya manusia.
- Herbert Simon (1987)
Artificial
Intelligence adalah sebuah media untuk melakukan penelitian pada pemrograman
komputer untuk melakukan suatu kegiatan yang menurut manusia cerdas.
- Rich dan Knight (1991)
Article
Intelligence adalah suatu ilmu tentang cara agar komputer dapat melakukan
kegiatan yang manusia dapat lakukan lebih baik.
Ada
delapan definisi yang diajukan oleh para ahli Kecerdasan Buatan yang disajikan
dalam 4 aspek kategori yaitu
:
Ø Kategori Berpikir Manusiawi
·
“Adalah
upaya baru yang menyenangkan untuk membuat komputer berpikir ... mesin-mesin
bekerja dengan pikiran, dalam arti sepenuhnya dan harafiah.” (Haugeland, 1985)
·
“Adalah
otomatisasi aktivitas-aktivitas yang terkait dengan pikiran manusia, yaitu
aktivitas-aktivitas seperti aktivitas pengambilan keputusan, pemecahan masalah,
belajar ...” (Bellman, 1978)
Ø Kategori Bertindak Manusiawi
·
“Adalah
seni membuat mesin-mesin yang melakukan fungsi-fungsi yang memerlukan
kecerdasan (intelligence) bila dilakukan oleh manusia.” (Kurzweil, 1990)
·
“Adalah
studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal dimana saat ini, orang
masih lebih unggul.” (Rich and Knight, 1991)
Ø Kategori Berpikir Rasional
·
“Adalah
studi tentang kemampuan-kemampuan mental melalui penggunaan model-model
komputasional.” (Charniak and McDermott, 1985)
·
“Adalah
studi tentang komputasi yang memungkinkannya untuk memahami, menalar, dan
bertindak.” (Winston, 1992)
Ø Kategori Bertindak Rasional
·
“Kecerdasan
Komputasi adalah studi tentang desain/rancangan tentang agen-agen (benda-benda)
yang cerdas.” (Poole et al, 1998)
·
“AI
... adalah terkait dengan perilaku cerdas dalam berbagai artefak (benda-benda
buatan manusia).” (Nilsson, 1998)
Sejarah Artificial Intelligence
- Program kecerdasan buatan atau
Artificial Intelligence pertama kali dicetuskan pada tahun 1951an. Tidak
bisa dipungkiri bahwa di tahun tersebut memang sedang gencar-gencarnya
pembuatan cikal bakal, konsep, hingga teknologi berbasis AI. Dan, AI
sendiri pertama kali digunakan di University of Manchester untuk
menjalankan sebuah mesin bernama Ferranti Mark 1.
- Beberapa waktu kemudian, Christopher
Strachey melanjutkan konsep kecerdasan buatan untuk menjalankan sebuah
permainan catur, dimana bidak catur tersebut dapat berjalan secara
otomatis dan mampu bermain melawan manusia sungguhan. Pada saat itu konsep
papan catur Christopher Strachey disambut hangat oleh pemain catur seluruh
dunia, sebab mereka masih bisa bermain catur walau hanya seorang diri.
- Berlanjut pada tahun 1956, kecerdasan
buatan tidak hanya dibuat untuk memudahkan bermain catur saja. Melainkan
pada saat konferensi pertamanya, John McCharty menamai algoritma teknologi
tersebut dengan sebutan “Artificial Intelligence”. Istilah tersebut masih
digunakan hingga sekarang oleh para pakar teknologi.
- Terakhir, konsep dan teknologi
kecerdasan buatan disempurnakan oleh seorang ahli yang namanya masih
diingat sampai sekarang sebagai seorang pakar kecerdasan buatan, yaitu
Alan Turin. Pada saat itu, Alan Turin meneliti dan menguji coba algoritma
AI yang diberi nama dengan “Turing Test”. Hingga seiring berkembangnya
waktu, konsep teknologi AI banyak digunakan di berbagai teknologi baik itu
multimedia, search engine, dan masih banyak lainnya. Rasanya itulah
sekilas mengenai sejarah AI yang diramalkan akan membuat kemajuan
teknologi dengan sangat luar biasa.
Secara
garis besar sebuah kecerdasan buatan dapat melakukan salah satu dari keempat
faktor berikut.
1. Acting humanly, sistem yang
dapat bertindak layaknya manusia.
2. Thinking humanly, sistem yang
bisa berpikir seperti halnya manusia.
3. Think rationally, sistem yang
mampu berpikir secara rasional.
4. Act rationally, sistem yang
mampu bertindak secara rasional.
Secara garis besar sebuah kecerdasan buatan dapat
melakukan salah satu dari keempat faktor berikut.
- Acting humanly, sistem yang dapat bertindak layaknya manusia.
- Thinking humanly, sistem yang bisa berpikir seperti halnya
manusia.
- Think rationally, sistem yang mampu berpikir secara rasional.
- Act rationally, sistem yang mampu bertindak secara rasional.
Pengertian AI dapat ditinjau dari dua pendekatan
1. Pendekatan Ilmiah (a scientific Approach)
Pendekatan dasar ilmiah timbul sebelum invansi
kekomputer, ini tidak sama dengan kasus mesin uap, dan dapat diatasi dengan
perkembangan teknologi lanjutan. Mereka tidak mengakibatkan tingkatan pada
konsep.
2. Pendekatan Teknik (an Enginnering Approach)
Usaha untuk menhindari difinisi AI, tetapi ingin
mengatasi atau memecahkan persoalan-persoalan dunia nyata (real world problem)
Sudut Pandang AI
Terdapat
beberapa pengertian kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI)
dalam berbagai sudut pandang, antara lain :
Sudut
pandang penelitian
Kecerdasan
buatan adalah suatu studi yang membuat komputer bisa melakukan
seuatu sebaik apa yang dilakukan manusia.
Sudut
pandang pemrograman atau programming
Kecerdasan
buatan ialah suatu hal yang di dalamnya terdapat studi tentang pemrograman
simbolik, proses pencarian atau search, dan pemecahan masalah.
Sudut
pandang bisnis
Kecerdasan
buatan merupakan suatu kumpulan peralatan yang bersifat sangat powerfull atau
kuat dan metodologis dalam menyelesaikan berbagai macam permasalahan bisnis.
Sudut Pandang Kecerdasan
Kecerdasan buatan mampu membuat mesin menjadi cerdas
(berbuat seperti yang dilakukan manusia)
Jenis Kecerdasan Buatan
Artificial
Intelligence tidak hanya berbentuk robot yang dapat menyerupai manusia.
Pada umumnya terdapat 3 jenis teknologi yang digolongkan menjadi
sebuah Artificial Intelligence, yaitu.
1.
Symbol-manipulating AI
Bentuk Artificial
Intelligence jenis ini bekerja dengan simbol yang abstrak. Bentuk dari
eksperimen jenis AI ini dapat dikatakan paling banyak jika dibandingkan dengan
jenis AI lainnya. Bentuk eksperimennya adalah manusia akan disusun kembali
dengan tingkat yang bersifat hierarki dan logis.
2.
Neural AI
Jenis
Neural AI ini telah populer di sejak akhir tahun 1980-an di sebagian besar
ilmuwan komputer. Dengan menggunakan jenis AI ini, pengetahuan nantinya tidak
akan dimunculkan melalui simbol, tetapi akan dimunculkan melalui sebuah otak
buatan. Pengetahuan yang telah terkumpul akan dibagi menjadi neuron dan setelah
itu akan dikoneksikan menjadi beberapa kelompok.
3.
Neural Networks
Jenis
dari Neural Network bekerja dengan lapisan yang saling terhubung melalui
simulasi. Pada bagian atas lapisan adalah lapisan input yang dapat berfungsi
sebagai sensor. Sensor ini dapat berguna sebagai penerima informasi yang
nantinya akan diproses ke sistem. Di bagian paling bawah pada neural networks
terdapat lapisan output yang memiliki jumlah neuron sangat sedikit.
Contoh
Kecerdasan Buatan
Kecerdasan
buatan atau AI ini telah banyak diterapkan di berbagai bidang seperti industri,
medis, pendidikan, bisnis bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini
beberapa contoh dari penerapan AI yang biasa kamu jumpai dalam kehidupan
sehari-hari.
·
Mesin Pencari Google
Google
telah menyematkan algoritma AI atau kecerdasan buatan sehingga apa yang dicari
banyak orang bisa tepat sasaran, dalam artian sesuai dengan apa yang kita
pikirkan. Sehingga tidak heran selama ini Google menjadi mesin pencari terbaik
di dunia, dan paling banyak digunakan oleh mayoritas masyarakat.
Konsep
kecerdasan buatan yang disematkan pada teknologi ini yakni mesin pencari mampu
secara otomatis merayapi seluruh link dari sebuah situs. Hebatnya lagi Google
juga mampu membaca karakteristik penggunanya, terutama hal-hal yang dicari oleh
pengguna. Google mampu menyajikan data yang memang tepat.
·
Siri
Siri
yang merupakan sebuah program cerdas pada ponsel iPhone berfungsi untuk
melayani pemiliknya. Lebih tepatnya Siri bisa dibilang sebagai asisten virtual
cerdas yang serba bisa dalam melayani pemiliknya untuk mengoperasikan
smartphone. Dari hal sederhana hingga yang cukup sulit, seperti mengirim pesan,
menemukan informasi, mencari petunjuk arah, melakukan panggilan suara, membuka
aplikasi, dan masih banyak lainnya. Siri dapat melakukan itu untuk membantu
anda.
·
Tesla Smart Car
Nyatanya
konsep teknologi buatan tidak hanya diterapkan pada aplikasi dan perangkat
smartphone saja, akan tetapi juga mulai dicoba untuk membuat mobil pintar
(Smart car). Contohnya adalah mobil tesla, yang mana mobil ini mampu beroperasi
sendiri meskipun tidak ada sopir di belakang kemudi. Bahkan lebih hebatnya lagi
mobil tesla memiliki kemampuan prediktif yang luar biasa sehingga potensi
kemungkinan terjadinya kecelakaan sangat kecil sekali.
·
DeepFace Facebook
Salah
satu contoh dari AI adalah teknologi DeepFace yang dimiliki oleh Facebook. AI
ini berfungsi untuk mengenali wajah orang yang ada pada postingan foto. Dengan
teknologi ini, kamu tidak perlu lagi menandai seseorang yang ada pada foto
secara manual, karena AI ini yang akan melakukannya.
·
Rekomendasi E-Commerce
Konsep
penerapan AI yang sering kamu jumpai salah satunya adalah rekomendasi produk
pada e-commerce. Mungkin kamu pernah berbelanja di salah satu e-commerce dan
ketika kamu berbelanja ada produk-produk yang direkomendasikan untukmu. Produk
yang direkomendasikan tersebut bukan dari seseorang yang memprediksi kira-kira
kamu beli apa ya? Produk rekomendasi tersebut merupakan hasil dari proses AI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar